Faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Indonesia

Faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Indonesia

Faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Indonesia – Di kehidupan sehari-hari kita sering melihat kenakalan remaja, contohnya tawuran antar sekolah, tawuran antar sekolah merupakan salah satu dari kenakalan remaja.

Berikut adalah pengertian kenakalan remaja menurut para ahli:

  • Kenakalan remaja ialah suatu perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang remaja baik secara sendirian maupun secara kelompok yang sifatnya melanggar ketentuan- ketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakatnya (Singgih, 1978). Intinya kenakalan remaja yaitu suatu perilaku menyimpang dari atau melanggar hukum (Sarwono, 2002:207), dan perilaku melanggar hukum yang dilakukan oleh orang muda yang biasanya dibawah umur 16-18 tahun ( Musen,dkk, 1994:557).
  • Kartono, ilmuan sosiologi ” Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile  delinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian social.
Faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Indonesia

Latar Belakang Permasalahan Kenakalan Remaja

  • Tumbuh kembang remaja zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja  diantaranya tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA , pemakain narkoba dan lain-lain.
  • Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Oleh karena itu , kami sebagai remaja yang berpendidikan sadar bahwa kenakan remaja harus segera dihilangkan , kami mengangkat permasalahan ini sebagai bahan karya tulis.

Jenis-jenis kenakalan remaja

  1. Kenakalan remaja di sekolah

Contoh :

  • Tidak masuk sekolah tanpa keterangan.
  • Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran.
  • Membawa senjata tajam ketika sekolah.
  • Kenakalan remaja di luar sekolah(masyarakat)

Contoh :

  • Ikut balapan tiar antar geng.
  • Ikut tawuran antar geng.
  • Minum minuman keras.
  • Mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba dan lain sebagainya.
  • Kenakalan remaja di lingkungan keluarga

Contoh :

  • Tidak mendengarkan nasehat orang tua.
  • Tidak mentaati perintah orang tua.
  • Melanggar norma yang telah di sepakati bersama keluarga.

Berikut adalah beberapa jenis kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut :

1) Penyalahgunaan Narkotika

Fungsi utama dari narkotika dalam segi medis adalah sebagai analgetik untuk mengurangi rasa sakit dan penenang yang hanya digunakan dirumah sakit untuk orang yang mendirita sakit berat (misalkan kanker) dengan rekomendasi dokter atau diberikan kepada orang- orang yang akan menjalani operasi. Selain itu, narkotika juga menimbulkan efek halusinasi (khayalan), impian yang indah atau rasa nyaman. Efek halusinasi inilah yang menyebabkan sekelompok masyarakat terutama kalangan remaja ingin menggunakan narkotika meskipun tidak sedang menderita sakit.

Hal itulah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan narkotika. Bahaya penggunaan narkotika yang tidak sesuai dengan peraturan ialah adanya adiksi atau ketergantungan.

Adiksi adalah keracunan obat yang bersifat kronik atau periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya sendiri dan masyarakat. Beberapa jenis tanaman bahan narkotika dan obat bius antara lain candu atau opium, morfin, alcohol, kokain, ganja atau mariyuana, kafein, LSD (Lasergic Adid Diethy Lamide) dan tembakau jika disalahgunakan akan menimbulkan adiksi.

2) Perilaku Seksual Sebelum Menikah

Perilaku seksual sebelum menikah terjadi di kalangan remaja sebagai akabat masuknya kebudayaan barat barat. Perilaku seksual di luar nikah sangat bertentangan dengan nilai- nilai agama dan nilai-nilai sosial pada masyarakat Indonesia. Hubungan seksual di luar nikah menurut agama adalah dosa besar.

3) Perkelahian Pelajar

Perkelahian antar pelajar bisa merusak dan memperlemah persatuan dan kesatuan para pelajar dan merusak nilai-nilai sosial. Peranan organisasi pelajar seperti OSIS, Palang Merah Remaja (PMR), dan Pramuka sangat penting dalam pembentukan sikap dan tingkah laku para pelajar. Organisasi pelajar dapat mengemkembangkan kreativitas dan efektivitas kaum pelajar. Jika terjadi masalah, pelajar terlatih untuk menyelesaikannya dengan musyawarah atau jalur hukum, bukan menggunakan kekuatan fisik.

4) Kebut-kebutan Yaitu mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang melampaui kecepatan maksimum yang di tetapkan, sehingga dapat mengganggu bahkan membahayakan pemakai jalan yang lain juga pengendara itu sendiri .

BALAP LIAR

5) Peredaran pornografi di kalangan pelajar baik, dalam bentuk gambar-gambar cabul atau tidak senonoh, majalah dancerita porno yang dapat merusak moral anak, sampai perdaran obat-obat perangsang nafsu seksual, kontrasepsi penyalahgunaan barang-barang elektronik (misalnya internet dan handphone) dan sebagainya.

6) Anak-anak yang suka pengrusakan-pengrusakan terhadap barang-barang atau milik orang lain seperti mencuri, membuat corat-coret yang mengganggu keindahan lingkungan, mengadakan sabotase dan sebagainya.

7). Membuat kelompok atau geng dengan ciri-ciri dan tindakan yang menyeramkan, seperti kelompok bertato, kelompok berpakaian acak-acakan, blackmetal, geng motor. Di kelompok tersebut para remaja nakal melakukan tindakan yang tercela yang mengarah pada perbuatan anarkis dan mengganggu masyarakat.

8). Berpakaian dengan mode yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan, misal: memakai rok mini, youcansee, mamakai pakaian yang serba ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya, sehingga dipandang kurang sopan di mata lingkunganya dan dapat memicu orang lain untuk berbuat kejahatan yang akhirnya membahayakan diri remaja yang bersangkutan.

Contoh yang dikemukakan di atas , masih banyak bentuk kenakalan remaja. Contohnya minum-minuman keras, membolos sekolah, berbohong, keluyuran, aksi coret-coret di tembok atau pagar, dan sebagainya

Ciri-Ciri Kenakalan Remaja

  1. Dalam istilah kenakalan, harus terlibat adanya suatu perbuatan atau tingkah laku moral.
  2. Kenakalan tersebut memiliki tujuan yang a-sosial yakni dengan perbuatan atau tingakah laku tersebut ia bertentangan dengan nilai atau norma sosial yang ada dilingkungan hidupnya.
  3. Kenakalan remaja ialah suatu kenakalan yang dilakukan oleh mereka yang berumur diantara 13-17 tahun. Mengingat di Indonesia pengertian dewasa selain ditentukan oleh status pernikahan, maka bisa ditambahkan bahwa kenakalan remaja yaitu suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh mereka yang berumur anatara 13-17 tahun dan belum menikah.
  4. Kenakalan remaja bisa dilakukan oleh seoarang remaja saja, atau bisa juga dilakukan bersama-sama suatu kelompok remaja

Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja

Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja dalam tiga tingkatan yaitu sebagai berikut :

  • kenakalan biasa, misalnya seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit
  • kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan misalnya seperti mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin
  • kenakalan khusus contohnya seperti penyalah gunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya.

Penyebab Kenakalan Remaja

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan karena faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

1. Faktor internal

  • Krisis identitas: suatu Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi sebab remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
  • Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang bisa diterima dengan yang tidak bisa diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, tapi tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

2. Faktor eksternal

  • Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya sebuah komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga dapat memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, misalnya terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  • Teman sebaya yang kurang baik
  • Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
  • Pendidikan agama pada sistem pendidikan kurang memadai.Pada kenyataaannya, alokasi waktu pendidikan agama di lingkungan pendidikan negara kita relatif sedikit. Walaupun standar nilai untuk pelajaran agama dan PPKN tinggi, tetapi nilai nilai tinggi berhamburan, sengaja didongkrak agar para murid tidak dicap tidak agamis dan tidak bermoral. Hal tersebut menyebabkan kasus – kasus kenakalan remaja sangat rentan terjadi pada siswa. Semua itu karena benteng iman, ketakwaan, dan akhlak para siswa sangat rapuh karena pendidikan religi yang tidak memadai.
  • Kemajuan teknologi di zaman globalisasi menunjukkan pengaruh dahsyatnya sebagai faktor penyebab kenakalan remaja.